Ngelu iku
Kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya Budya pengekese dur angkara
(Serat Wedhatama, Pupuh III: Pucung bait ke-1)
Ilmu (hakikat) itu, diraih dengan cara menghayati dalam setiap perbuatan, dimulai dengan kemauan, artinya, kemauan membangun kesejateraan terhadap sesame, kesadaran budi dengan menaklukkan semua angkara
Ngelmu iku, kelakone kanthi laku artinya itu diperoleh dengan cara belajar. Ilmu tidak dapat didapatkan begitu saja. Seseorang harus berusaha dengan tekun dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan ilmu. Semakin banyak ilmu yang kita peroleh semakin luas wawasan berpikir kita dan semakin mudah kita mencari alternatif solusi. Kita dapat belajar secara otodidak, berguru pada orang lain maupun membaca buku-buku.
Ilmu pun jangan hanya diserap diserap teorinya saja. Tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari (kelakone kanthi laku), untuk kesejahteraan bersama. Atau ilmu itu dapat terwujud apabila dijalankan dalam kehidupan. Dimulai dari kemauan-kemauan inilah yang membuat sentausa.
Seseorang yang berilmua sejati memiliki kesadaran budi untuk menaklukkan hawa nafsu. Nafsu angkara murka di dalam diri selalu berkumpul dengan kelompok nafsu, sehingga semakin membesar atau menguasai diri. Bila dibiarkan, berkembang menjadi bahaya. Lain halnya dengan yang sudah gemar kepada hal-hal yang rohaniah, Nampak selalu mengampuni segala kesalahan, bersikap sabar karena berusaha berbaik budi.
Disadur dari buku “Pitutur Luhur Jawa. Ajaran hidup dalam serat Jawa” karya Asti Musman