Workshop Deep Learning

Ada yang gagal fokus pada saat Menteri Pendidikan Prof. Abdul Mu’ti menjelaskan tentang Deep Learning. Setelah melaksanakan sholat berjamaah di sebuah masjid, beliau bercengkerama dengan beberapa jamaah lain tentang pendidikan. Ia menjelaskan tentang unsur dalam pemelajaran mendalam (Deep Learning).

Deep Learning (DL) terdiri dari tiga unsur, yaitu: Meaningful Learning, Mindful Leraning, dan Joyful Learning. Mungkin nitizen kurang familier dengan istilah tersebut, sehingga yang terdengar hanyalah ful.. ful…, maka segera tersiar secara viral bahwa kurikulum dibawah pak Mu’ti akan diganti dengan kurukulum fulful.   

Dalam konteks pendidikan, deep learning (pembelajaran mendalam) adalah sebuah filosofi dan strategi yang berlawanan dengan surface learning (pembelajaran permukaan). Perbedaan antara keduanya antara lain:

Surface Learning (Pembelajaran Permukaan) adalah jenis pembelajaran yang sering kita temui, di mana fokus utamanya adalah menghafal Fakta, reproduksi informasi, kurangnya koneksi, unsur motivasi dari luar, dan pemahaman yang dangkal.

Sedangkan Deep Learning (Pemelajaran Mendalam) adalah tujuan ideal dalam pendidikan, di mana peserta didik berusaha untuk memahami konsep inti, membangun koneksi terhadap ide dan konsep-konsep baru, aplikasi dan transfer pengetahuan, berfikir kritis, mampu merefleksikan diri, membangkitkan motivasi dari dalam, dan pemahaman jangka panjang

Rabu, 11 Juni 2025 dipandang perlu untuk melaksanakan wokshop tentang Deep Learning. DL ini harus diperkenalkan kepada semua satuan pendidikan, termasuk didalamnya adalah SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Untuk kurikulum, terutama pada tahun pelajaran 2025/2026 kurikulum dibagi menjadi 2, yaitu Intrakurikuler dan P5

Surat Edaran Mendiknas Nomor: 5684/MDM.B1/HK.04.00/2025 tentang Hari Belajar Guru, yang lebih familier dengan Hari MGMP. Guna mengoptimalkan PKB guru diperlukan waktu belajar khusus yang kolektif kolegial dalam membangun ekosistem dan semangat belajar sepanjang hayat sesuai dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Kegiatan PKB tersebut perlu diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kegiatan belajar dan mengajar di satuan pendidikan.

Latar belakang kemunculan DL antara lain :

  1. Perubahan masa depan sulit diprediksi
  2. Permasalahan mutu pendidikan : Literasi, numerasi, ketrampilan berfikirtingkat tinggi, dan ketimpangan pendidikan
  3. Bonus demografi 2035 dan Visi Indonesia 2045
  4. Kompetensi masa depan

Definisi Deep Learning : Pembelajaran mendalam merupakan merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga secara holistika dan terpadu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top