Materi hari ke-2 dalam rangka P5 adalah ada 5 isu yang dapat mencapai generasi emas dan berkualitas
Pertama, Pernikahan dini. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan sebelum berusia 18 tahun. Meski tidak terjadi di semua kasus, sebagian pasangan yang menjalani pernikahan dini belum benar-benar siap secara fisik, mental, maupun emosional.
Di Indonesia, pernikahan dini dapat terjadi dengan berbagai alasan dan salah satunya adalah mencegah terjadinya hubungan seks di luar nikah. Ada pula orang tua yang menikahkan anak mereka yang masih remaja karena alasan ekonomi.
Hal ini berdasarkan anggapan bahwa dengan menikahkan anak, beban orang tua akan berkurang karena hidup anak tersebut akan menjadi tanggung jawab pasangannya setelah menikah.
Kedua, Ledakan Penduduk. Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk biasanya terjadi karena angka kelahiran sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang drastis.
Penurunan angka kematian yang drastis ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena membaiknya kondisi kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi umumnya terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas ekonomi, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menurunkan kesejahteraan penduduk suatu negara.
Ketiga, Narkoba dan Perilaku Menimpang. Penyalahgunaan narkoba merujuk pada penggunaan yang tidak sah dan tidak terkontrol terhadap zat-zat narkotika. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Efek narkoba dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis pada penggunanya. Tidak hanya itu, bahaya penyalahgunaan narkoba dapat merusak kesehatan dan kualitas hidup seseorang, serta berdampak negatif pada masyarakat dan lingkungan sekitar.
Efek narkoba secara berlebihan dan tanpa pengawasan medis yang tepat dapat menyebabkan dampak yang serius. Contohnya menyebabkan masalah gangguan fisik, kerusakan organ, masalah kesehatan mental, serta risiko tinggi terhadap kecelakaan dan kejahatan.
Keempat, Urbanisasi, Pengangguran dan Kemiskinan. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari luar kota dan desa ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi biasanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Urbanisasi adalah salah satu bentuk interaksi regional yang paling umum. Oleh karena itu, kawasan perkotaan lebih disukai oleh para pencari kerja. Urbanisasi sebenarnya merupakan proses perubahan alami yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penduduk.
Meskipun urbanisasi membawa beragam manfaat ekonomi bagi perkotaan, urbanisasi juga membawa sejumlah dampak negatif jangka panjang yang harus diperhitungkan. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah ketimpangan distribusi penduduk dan sumber daya yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup di perkotaan. Selain itu, urbanisasi telah meningkatkan beban perumahan, menciptakan permukiman kumuh yang tidak dapat dihuni dengan permasalahan sosial seperti kejahatan dan masalah kesehatan.
Kelima, Kesehatan Reproduksi bagi Remaja. Menjaga kesehatan reproduksi atau kespro adalah hal yang sangat penting, terutama pada remaja. Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12 hingga 24 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa.
Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebenarnya sudah dimulai pada masa ini. Secara sederhana, reproduksi berasal dari kata “re” yang berarti kembali dan “produksi” yang artinya membuat atau menghasilkan.
