Kemeriahan Milad ke-70

Hari ini, tujuh puluh tahun yang lalu, kami lahir.

Hari ini, tujuh puluh tahun yang lalu, kami melihat dunia

Hari ini, tujuh puluh tahun yang lalu, kami ingin menjadi pemimpin

Jum’at 1 Agustus 2025, tak dapat dipungkiri bahwa keluarga besar SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta bersuka cita dalam rangka memperingati hari kelahiran yang ke-70. Rasa suka ini akan kami bagikan kepada semua saja yang concern terhadap dunia pendidikan. Masa depan akan selalu cerah bila pendidikan diutamakan dalam setiap lini kehidupan. Pendidikan akan menjadi pilihan utama untuk menapaki kehidupan liku-liku kehidupan.

Kami akan selalu bersyukur meski usia akan terus menua. Sebab kami percaya, ada pemeo yang selalu dipegang oleh warga Muhammadiyah, bahwa sebelum patah, akan tumbuh generasi yang baru. Sehingga tidak ada kekosongan generasi. Dahlan-Dahlan muda akan selalu bermunculan mengisi kekosongan kepemimpinan. Bukan hanya menyelipkan kehampaan, namun juga mampu mengembangkan dan menyempurnakan persyarikatan.

Memperingati hari ulang tahun kelahiran seseorang atau organisasi, termasuk masalah ijtihadiyah. Tidak ada nash yang menunjukkan atau dapat dijadikan dasar secara langsung dalam menetapkan hukumnya. Dasar-dasar umum agama Islam terkandung dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dapat dijadikan dasar dalam menetapkan hukumnya.

Dalam milad tersebut hadir dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bapak Ananta Heri Pamono, SE, MM. Dalam sambutannya menyinggung maslah mutu pendidikan. Bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tidak datang hanya dari sekolah, atau persyarikatan saja. Mutu pendidikan diangkat dari berbagai sektor, termasuk orangtua dan lingkungan.

Turut hadir pula dari Majelis Pendidikan Dasar, Mengah dan Pendidikan Non Formal Bapak Dr. Ishafit, M.Si. Turut hadir pula Kepala Kemag Kota Yogyakarta, Kemantren Pakualaman, Kelurahan serta RT dan RW. Tampak mantan Kepala Sekolah dan guru serta tenaga pendidian yang sudah mengabdi di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta.

Acara diakhir dengan menyanyikan lagu Mars SMP Muhammadiyah sebagai sumbu untuk membakar energi agar semangat dan terus menyala.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top